Bandar Lampung (Kandidat) – Akademisi FISIP Universitas Lampung Dedi Hermawan menyayangkan adanya Pemandangan memalukan di ruang rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung.
Disinyalir, Sejumlah anggota legislatif kedapatan tertidur pulas dan sibuk dengan gawainya sendiri di tengah agenda resmi yang seharusnya membahas kebijakan strategis daerah.
Dedi mengatakan, kejadian ini bukan sekadar soal individu yang mengantuk, tapi menandakan masalah serius dalam kualitas penyelenggaraan rapat.
“Patut disayangkan ada anggota DPRD yang tertidur saat menjalankan tugas. Mereka digaji dari uang rakyat, hadir bukan untuk tidur, tapi untuk bekerja sesuai amanah legislasi, anggaran, dan pengawasan,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (13/08).
Menurutnya, suasana rapat yang hambar, minim partisipasi, dan terkesan hanya memenuhi prosedur formal memicu kejenuhan. Bahkan, ia menyebut forum paripurna yang seharusnya menjadi ruang penting itu kini kerap terasa seperti acara seremonial yang membosankan.
“Kalau rapat saja sepi, isinya datar, ya wajar kalau ada yang sibuk main HP atau sampai ketiduran. Tapi ini citra buruk, dan publik pasti melihatnya,” ujarnya.
Dedi mendesak pimpinan DPRD, fraksi, dan partai politik untuk berbenah total. Mulai dari disiplin kehadiran hingga tata kelola rapat.
“Jangan sampai forum penting yang dibiayai uang rakyat malah jadi tontonan buruk. Anggota DPRD itu wajah politik daerah. Kalau rapat saja tidak serius, bagaimana rakyat mau percaya mereka benar-benar memperjuangkan aspirasi” pungkasnya. (Yud)