Bandar Lampung (KANDIDAT) – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Lesty Putri Utami meminta agar Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) bersama rekanan serius menuntaskan pengerjaan jalan dan jembatan sesuai jadwal
Lesty mengatakan, bahwa saat ini sudah memasuki triwulan ketiga tahun anggaran 2025, diharapkan evaluasi dan monitoring menjadi kunci agar proyek tidak mangkrak.
“Jangan sampai anggaran perubahan sudah siap dilaksanakan, tetapi pekerjaan di lapangan belum selesai. Ini yang harus segera ditindaklanjuti oleh BMBK bersama rekanan,” kata Lesty kepada media ini. Selasa (19/08).
Bahkan, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lesty menyoroti kualitas pengerjaan yang kerap bermasalah pada aspek drainase.
“Ada ruas jalan yang sudah dibeton, tapi drainasenya tidak maksimal. Kalau dibiarkan, jalan cepat rusak. Konsultan dan BMBK harus serius memperhatikan hal ini,” tegasnya.
Menurut Lesty, perbaikan infrastruktur jalan merupakan prioritas Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. “sehingga tidak ada alasan bagi kontraktor mengabaikan target pekerjaan,”urainya.
Selain itu, lanjutnya, akan memperketat pengawasan sekaligus berkoordinasi dengan BMBK untuk menindaklanjuti temuan di lapangan.
“Kami ingin akhir tahun nanti masyarakat sudah bisa melihat hasil nyata dari anggaran pembangunan yang digelontorkan. Jangan sampai hanya habis di atas kertas,” tutupnya.
Diketahui, Dinas BMBK Lampung melakukan monitoring perbaikan jalan selama tiga hari, mulai 12–14 Agustus 2025. Sejumlah ruas jalan di Way Kanan, Lampung Utara, hingga Tulangbawang Barat.
Di Way Kanan, perhatian utama tertuju pada dua jembatan yang kondisinya cukup vital. Salah satunya akan diperlebar dari 4,5 meter menjadi 6 meter. Selain itu, ruas Simpang Empat – Blambangan Umpu dinilai mendesak diperbaiki.
Sementara di Tulangbawang Barat, tim menemukan masalah di ruas Serupa Indah – Tajab karena dasar jalan belum dipadatkan secara maksimal. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi kualitas jalan dalam jangka panjang. (Gung)