Warga Pertanyakan Urgensi Pembangunan Kereta Gantung

BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Rencana pembangunan kereta gantung di Kota Bandar Lampung menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat.

Proyek yang disebut-sebut menelan anggaran hingga Rp2,5 triliun ini dinilai tidak menyentuh kebutuhan mendesak warga.

Warga mempertanyakan urgensi pembangunan tersebut, mengingat masih banyak infrastruktur dasar yang kondisinya memprihatinkan.

Trotoar rusak, minim perawatan, hingga beralih fungsi menjadi tempat usaha komersial menjadi pemandangan umum di beberapa wilayah.

Doni, seorang warga sekaligus pejalan kaki, memberikan tanggapannya saat diwawancarai oleh media Harian Kandidat.

“Trotoar saja masih banyak yang tidak layak, bahkan berubah fungsi jadi tempat usaha. Pejalan kaki kesulitan, tapi malah pemerintah fokus bangun kereta gantung,” ujar Doni.

Kritik juga ramai dilontarkan di media sosial, khususnya Instagram. Banyak warganet menilai proyek kereta gantung ini hanya bersifat prestisius dan simbolik, tanpa memperhatikan kebutuhan nyata masyarakat.

Pemilik akun @kiangiri misalnya, berkomentar, “Lebih suka proyek yang kelihatan wah, daripada proyek yang membantu rakyat.” Ungkapan tersebut mendapat dukungan dari banyak pengguna lain yang turut mempertanyakan prioritas pembangunan pemerintah daerah.

Warga berharap agar pemerintah lebih peka terhadap kondisi di lapangan dan tidak sekadar mengejar proyek yang bersifat pariwisata atau pencitraan.

Menurut mereka, perbaikan trotoar, drainase, dan jalan lingkungan jauh lebih mendesak dan menyentuh kebutuhan langsung masyarakat. (yud)