TNI-Polri Harus Bersama Rakyat

LAMPUNG (KANDIDAT) – Pemerhati kebijakan hukum, sosial dan publik Benny N.A Puspanegara angkat bicara terkait adanya aksi Demonstrasi dan berujung kesuruhan dibeberapa daerah di Indonesia,.

Disinyalir, penyebabnya adalah Penguasa yang tidak bisa menjaga lisan dan sikap yang membuat masyarakat indonesia geram atas tindakan tersebut.

Benny mengatakan, bahwa Ini adalah cermin untuk mengakhiri sikap gaya petantang petenteng, dan mulut asal bunyi disaat sedang dapat amanah dari rakyat.

“Pastinya tidak ada pembenaran untuk melakukan pengerusakan disertai penjaharan, tapi dipahami itu wujud akumulasi kekecewaan dan kemarahan rakyat yang dihina dan dijoget jogeti saat kehidupan rakyat makin terhimpit,”kata Benny kepada media ini. Minggu (07/09).

Untuk itu, Sambung Benny, Wakil rakyat seharusnya menjaga Amanah rakyat, buukan menimbulkan gejolak kemarahan rakyat.

“Sekarang rakyat gak gila saja sudah bagus, dengan perjuangan hidup yang keras, kebutuhan hidup tak menentu datang kebijakan kebijakan irasional bertubi tubi dari penguasa. Mulai dari gas melon, tanah yang akan dirampas negara, pemblokiran rekening, kenaikan pajak dan lain lain,”ungkapnya.

Selain itu, Kata pria yang juga Bangsawan bergelar Raja Hidayat Thanjar Dalom dari Kepaksian Buay Bejalan diWay Skalabekhak Lampung ini mengungkapkan, jika Rakyat bukan numpang di Negara, “jangan perlakukan seenaknya, semuanya mau di pajaki,”urainya

Menurut Benny, rakyat bukanlah tamu di negeri sendiri. “Rakyat berdaulat, itu absolut sebagaimana Pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Kakek-nenek moyang kita berkorban untuk negeri ini, meski banyak yang tak tercatat oleh negara,” tambahnya.

Bahkan, Sekjen Bangsawan Muda Indonesia ( BMI ) ini menerangkan, memberi peringatan kepada jajaran eksekutif dan legislatif, termasuk di Lampung. Ia menilai kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal sudah menunjukkan keterbukaan yang berbeda dibanding sebelumnya, dan ini harus diikuti seluruh aparatur di bawahnya.

“Begitu juga DPRD, jangan terus mempertontonkan gaya lama, rapat bolos, kursi kosong, tidur, sibuk main HP, sibuk ngobrol, tapi giliran tunjangan minta naik. Kalau terus begitu, bukan hanya rakyat yang murka, bisa saja teguran datang langsung dari Yang Maha Kuasa, ibarat pepatah klasik: “Vox Populi Vox Dei” — suara rakyat adalah suara Tuhan,”terang Benny tokoh yang ikut meredam gejolak di masyarakat tentang Maskut KPU Bandar Lampung kala itu.

Kemudian, isu yang beredar di Lampung bahwa demonstrasi 1 September berjalan tertib karena ada pihak yang “mengondisikan”, Benny menyebut hal itu wajar.

“Di era keterbukaan informasi, masyarakat semakin cerdas menganalisis. Jadi wajar saja muncul dugaan-dugaan seperti itu, karena poin utama tetap sama rakyat butuh keadilan dan menunggu realisasi dari tuntutan mereka,”ucapnya

Benny menegaskan, musuh rakyat sejatinya bukan aparat, melainkan ketidakadilan. “TNI dan Polri lahir dari rakyat. Karena itu, rapatkan barisan bersama rakyat, jangan mudah terprovokasi isu liar, dan waspada terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan di balik kekacauan,” pungkasnya.(Vrg/Gung)