BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) — Kejutan terjadi dalam struktur kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung periode 2025–2029.
Pasalnya, Tak satu pun nama dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tercantum dalam Bidang Media dan Humas, Pos yang selama ini menjadi ranahnya.
Padahal, kontribusi SIWO PWI di dunia olahraga Lampung tak bisa dianggap remeh. Selama ini mereka menjadi mitra strategis KONI, khususnya dalam hal publikasi, promosi, dan penguatan citra olahraga daerah. Bukan hanya lokal, kiprah SIWO juga diakui secara nasional.
Contohnya pada Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) XIV KONI Pusat 2023 yang digelar di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta. Dalam forum tertinggi tersebut, SIWO PWI dipercaya menjadi Wakil Ketua Pimpinan Sidang—sebuah penghormatan besar yang menunjukkan pengakuan atas independensi dan profesionalisme mereka.
Bahkan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman kala itu menegaskan bahwa SIWO mewakili unsur independen dari dua KONI provinsi dan dua induk cabang olahraga. “SIWO PWI adalah bagian penting dari ekosistem olahraga nasional,” tegas Marciano, yang kembali terpilih memimpin KONI Pusat periode 2023–2027.
Namun di Lampung, kenyataan berkata lain. Saat Ketua Umum KONI Lampung terpilih, Taufik Hidayat, mengumumkan jajaran pengurus di Gedung Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Jumat siang (11/7/2025), nama SIWO PWI menghilang dari struktur, khususnya di bidang Media dan Humas.
Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar, Mengapa SIWO PWI yang selama ini menjadi tulang punggung komunikasi olahraga—justru tidak diakomodasi?
Ketua SIWO PWI Lampung Muslim, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan. Wartawan kami telah mencoba meminta klarifikasi, namun ia memilih bungkam.
Sebagai catatan, pada periode sebelumnya, Ketua Bidang Media dan Humas KONI Lampung diisi oleh Supriyadi Alfian, mantan Ketua PWI Lampung, sementara Muslim menjabat Wakil Ketua. Posisi mereka mencerminkan fungsi dan kapasitas SIWO dalam dunia olahraga.
Di tingkat nasional, hampir tidak ada struktur KONI tanpa keterlibatan SIWO di sektor Humas dan Media. Karena merekalah jembatan informasi antara dunia olahraga dan masyarakat.
Kini publik menanti penjelasan, Apakah ini sekadar perubahan strategi, atau ada dinamika di balik layar yang belum terungkap?
Yang pasti, absennya SIWO dari struktur KONI Lampung 2025–2029 menjadi catatan sejarah baru—dan kontroversial—dalam perjalanan olahraga Bumi Ruwa Jurai.(Gung)