Simbol Kebangkitan Generasi Baru

BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Munir Abdul Haris menyakini empat tokoh anak muda yang saat ini memimpin Lampung memiliki tekad dan semangat pantang menyerah untuk membangun Lampung.

Pasalnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Marindo Kurniawan adalah simbol kebangkitan generasi baru di birokrasi lokal.

Munir mengatakan, bahwa tongkat estafet saat ini berada di tangan generasi muda yang duduk di kursi-kursi strategis pemerintahan daerah.

‘Di Provinsi Lampung, munculnya figur-figur milenial memberi harapan atas lahirnya kebijakan-kebijakan yang lebih adaptif, progresif, dan berpihak pada rakyat,” kata Munir kepada media ini. Minggu (22/06/2025).

Munir mencontohkan, Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan buah dari keberanian, kecerdasan, dan pengorbanan para pemuda. Sejarah mencatat, para pendiri bangsa bergerak dan berpikir besar di usia belia—meletakkan fondasi perjuangan yang kemudian membentuk republik ini.

Misalnya, Ir. Soekarno baru berusia 25 tahun saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Setahun kemudian, ia sudah mendekam di penjara karena aktivitas politiknya melawan penjajahan. Mohammad Hatta pun memulai konsolidasi perjuangan dari luar negeri pada usia 23 tahun, dengan mendirikan Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda.

Kemudian, Mohammad Yamin, tokoh perumus dasar negara, masih berusia 18 tahun saat terlibat dalam sidang BPUPKI. H.O.S. Tjokroaminoto bahkan membentuk organisasi Tiga Serangkai saat berusia 24 tahun—menjadi guru ideologis bagi generasi perintis kemerdekaan, termasuk Soekarno.

Lalu, Ki Hajar Dewantara, pada usia 22 tahun, mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta, membuka akses pendidikan untuk rakyat kecil. R.A. Kartini telah menyuarakan emansipasi perempuan sejak umur 16 tahun melalui surat-suratnya yang kelak menggugah dunia.

Tak kalah penting, Jenderal Soedirman memimpin perang gerilya mempertahankan kemerdekaan di usia 30-an. Nama-nama seperti Tan Malaka dan Darsono juga menunjukkan bahwa keberanian dan kapasitas intelektual kaum muda adalah modal utama perjuangan bangsa.

“Para founding fathers kita adalah anak-anak muda yang matang secara pemikiran karena tertempa di medan perjuangan. Mereka muda dalam usia, tapi dewasa dalam tindakan dan pengabdian,” ucapnya.

Sehingga, Dengan energi muda dan semangat pembaruan, mereka diharapkan mampu membawa Sang Bumi Ruwa Jurai menuju arah pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Semoga pemimpin muda Lampung hari ini mewarisi etos, tekad, dan semangat pantang menyerah dari para pendiri bangsa untuk membangun Lampung yang lebih baik,” pungkasnya. (Hen)