BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Proyek pembangunan Living Plaza Lampung (LPL) di kawasan Nunyai, Kecamatan Rajabasa, kembali berlanjut setelah sempat terhenti beberapa waktu lalu.
Sejumlah alat berat mulai beroperasi di area proyek, menandakan dimulainya tahap pengerjaan lanjutan tersebut.
Namun, di tengah pembangunan, muncul keluhan dari sebagian warga sekitar yang menyoroti dampak dari pembangunan tersebut ,yakni ketakutan mereka terhadap banjir.
Hera juga menyampaikan kekhawatiran warga terhadap potensi banjir di kawasan tersebut. Menurutnya, lokasi pembangunan berada di jalur pembuangan air dari wilayah Kemiling dan sekitarnya.
“Memang di sini langganan banjir. Kalau pembangunan ini tetap jalan, takutnya malah makin besar banjirnya. Tapi katanya pihak perusahaan mau bikin embung besar di dekat sungai buat menahan air, ya kita lihat nanti aja,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Muhaimin, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bandar Lampung, menjelaskan bahwa rencana pembangunan Living Plaza sudah disahkan sejak masa Wali Kota Herman H.N. pada tahun 2021.
“Sebenarnya izin pembangunan itu sudah ada sejak 2021, zaman Pak Herman. Tapi masyarakat berharap tetap ada evaluasi agar tidak menimbulkan dampak lingkungan ke depan,” tandasnya.
(Gung)