Muda Bergerak Asa Terbentang

Bandar Lampung (Kandidat) – Empat tokoh muda kini menakhodai roda pemerintahan Provinsi Lampung. Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Gubernur Jihan Nurlela, Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar, dan Sekretaris Daerah Marindo Kurniawan melengkapi ekosistem kepemimpinan milenial dan generasi Z yang diyakini menjadi energi baru pembangunan di Bumi Ruwa Jurai.

Lahir antara tahun 1980 hingga 1994, keempatnya mewakili talenta lokal yang tumbuh dari berbagai latar pendidikan dan profesi. Namun satu hal yang menyatukan mereka: semangat membawa inovasi untuk pelayanan publik yang gesit, pendidikan tanpa pungutan, infrastruktur merata, dan akses ekonomi yang inklusif, terutama bagi generasi produktif dan pelaku UMKM.

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal

Lahir 18 Maret 1980 di Kotabumi, Lampung Utara, Rahmat adalah putra dari Faisol Djausal, pengusaha konstruksi terkemuka di Lampung. Ia menyelesaikan studi Teknik Mesin di Universitas Trisakti (2005) dan melanjutkan S2 Manajemen di Universitas Lampung (2012).

Sebelum aktif di politik, Rahmat meniti karier di dunia usaha dan organisasi. Ia tercatat pernah menjadi Ketua HIPMI Lampung, HKTI, pengurus Persatuan Insinyur Lampung, dan Perbasasi Lampung. Saat ini, ia menjabat Ketua PGI Lampung (2023–2027).

Karier politiknya menanjak sejak menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung tahun 2019, kemudian Ketua Fraksi Gerindra, dan dipercaya menjadi Ketua DPD Gerindra Lampung pada 2022. Dalam Pilgub 2024, ia memenangkan 82,7% suara (3.300.681 pemilih) bersama pasangannya, Jihan Nurlela. Keduanya resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada 20 Februari 2025.

Masyarakat menaruh harapan besar agar Gubernur Rahmat mampu menerjemahkan pengalamannya di sektor swasta dan organisasi untuk mendorong pembangunan infrastruktur, kemajuan olahraga, pertumbuhan UMKM, dan iklim investasi yang inklusif dan modern.

Wakil Gubernur Jihan Nurlela Chalim

Dokter muda ini lahir pada 22 April 1994 di Desa Karang Anom, Lampung Timur. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Lampung (2011–2017) dan meraih gelar Magister Manajemen pada 2023. Latar belakang keluarganya sebagai anak petani dan tokoh NU menjadi fondasi kuat dalam membela isu sosial dan masyarakat bawah.

Kariernya dimulai sebagai dokter internship di RSUD Kota Agung. Tak butuh waktu lama, ia melaju ke panggung nasional sebagai anggota DPD RI dua periode (2019–2024), dengan raihan suara terbanyak dari Lampung.

Mundur dari DPD untuk maju dalam Pilgub 2024, Jihan dilantik sebagai Wakil Gubernur termuda di Indonesia dalam usia 30 tahun 10 bulan. Kapasitasnya sebagai dokter diharapkan mampu memperkuat sistem kesehatan daerah, memperluas akses layanan kesehatan di pelosok, dan membawa isu perempuan, anak, serta lingkungan berbasis pesantren ke lingkaran pengambilan kebijakan.

Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar, S.E., M.B.A.

Dilahirkan di Bandar Lampung pada 13 November 1987, Giri menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Lampung dan Jakarta. Ia menyelesaikan S1 Ekonomi di Trisakti (2010) dan melanjutkan MBA di Institut Teknologi Bandung (2015).

Karier politiknya ditempa di Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung. Sejak 2024, ia menjabat Ketua DPRD. Dalam pidato perdana, Giri menekankan pentingnya konsolidasi lembaga legislatif serta penguatan sinergi bersama eksekutif.

Masyarakat menaruh harapan padanya untuk memimpin perumusan perda strategis, seperti ketentuan pendidikan, perlindungan lingkungan hidup, dan peningkatan kesejahteraan ASN serta pegawai non-ASN. Kinerja DPRD di bawah kepemimpinannya diharapkan lebih transparan, produktif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Sekretaris Daerah Marindo Kurniawan

Marindo lahir pada 6 Desember 1980 di Bandar Lampung. Mengawali karier sebagai PNS sejak 2003, ia menamatkan pendidikan S1 Teknik, S2 Manajemen, dan meraih gelar Doktor Ekonomi dari Universitas Lampung pada 2023.

Ia dikenal luas di lingkungan birokrasi sebagai figur muda yang profesional dan inovatif. Pernah menjabat sebagai Pj. Bupati Pringsewu (2024–2025), ia kemudian dipercaya menjadi Sekda Provinsi Lampung pada usia 44 tahun—menjadikannya Sekda termuda se-Indonesia.

Publik berharap besar pada perannya dalam mendorong reformasi birokrasi, mempercepat pelayanan publik, mendigitalisasi sistem pemerintahan, dan menciptakan budaya kerja yang bersih, profesional, serta bebas pungutan liar.

 

Harapan Rakyat Lampung

Kehadiran empat pemimpin muda ini disambut optimisme luas dari berbagai kalangan masyarakat. Media dan tokoh publik menyebut mereka sebagai “energi baru” dan representasi dari “transformasi signifikan” dalam pembangunan daerah.

Beberapa ekspektasi masyarakat antara lain:

Peningkatan Infrastruktur: Proyek pembangunan jalan, konektivitas antarwilayah, dan penyediaan air bersih menjadi perhatian mendesak.

Reformasi Birokrasi: Kehadiran Sekda muda diharapkan mempercepat layanan, menghapus pungutan liar, dan mendorong transparansi.

Pendidikan Tanpa Pungutan: Alokasi anggaran oleh DPRD dipimpin Ahmad Giri diharapkan menghapus pungutan komite dan memperbaiki fasilitas pendidikan.

Ekonomi Inklusif: Visi Gubernur Rahmat, “Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, diarahkan untuk membangun ekonomi yang menjangkau semua lapisan masyarakat.

Peran Pemuda & Kolaborasi: Diharapkan ada sinergi lintas sektor—pemerintah, pemuda, hingga pelaku usaha dalam membentuk ekosistem pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan.

 

Dengan kehadiran pemimpin muda yang progresif dan berakar kuat di tanah kelahiran, masyarakat Lampung menaruh harapan tinggi agar provinsi ini bangkit lebih cepat, maju lebih merata, dan semakin ramah terhadap semua generasi. Pemerintahan ini bukan sekadar regenerasi kekuasaan—tetapi momentum lahirnya pemerintahan yang lebih inklusif dan solutif.