BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Salah satu korban kecelekaan kerja di PT San Xiong Steel Indonesia, meninggal dunia usai mendapatkan perawatan disalah satu rumah sakit di Jakarta.
Ketua Serikat Buruh PT SXSI Hadi Solihin saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
” Iya benar kabar berita duka terhadap kawan kita atas nama Faisol meninggal dunia saat di rawat di rumah sakit di Jakarta, ” kata Hadi saat di konfirmasi, Jum’at malam (17/5).
Hadi mengatakan Faisol menghembuskan nama terakhir sekitar pukul 17: 30 hari ini.
“Iya kabarnya beliau meninggal sekitar jam setengah enam tadi,” jelasnya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan bahwa Jenazah Faisol akan dibawa ke Lampung, masih dalam proses dan akan dimakamkan di kampung halamannya yaitu di Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara.
“Iya akan dimakamkan di Kota Bumi kampung halaman nya dan didekatkan denganmakan orang tua nya,” jelasnya.
Saat ditanya untuk kedua korban lainnya yaitu Jefri dan Novel kondisinya berangsur pulih.
” Untuk Novel luka nya sudah lumayan kering dan akan kontrol lagi pada 20 Mei mendatang .Kalo Jefri sudah beberapa kontrol dan kondisi mereka berangsur pulih,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan karyawan PT San Xiong Steel Indonesia yang beralamat di Tarahan, Katibung, Kabupaten Lampung Selatan mengalami kecelakaan kerja.
Diketahui ada 4 orang karyawan di perusahaan ini mengalami kecelekaan kerja terluka bakar. Peristiwa tersebut terjadi ada Rabu 8 Mei 2024, sekitar pukul 13.30 WIB lalu.
Ketua Serikat Buruh PT San Xiong Steel Indonesia Hadi Solihin membenarkan ada rekan kerja terbakar saat sedang bekerja.
“Iya benar kejadian itu pukul 13.30 WIB dan mengalami luka bakar ada 4 orang. Saat ini 3 orang sudah di rumah sakit Imanuel BandarLampung,” kata Hadi saat dimintai keterangan, Rabu 8 Mei 2024.
“Korbannya ada 4 orang yang mengalami luka bakar, tapi satu orang belum sempat dirawat,” jelasnya.
Adapun korban Novel mengalaminya luka bakar 70 persen, Faisol 80 persen dan Jefri 30 persen.
“Jadi mereka (para korban) itu sedang membakar pelat besi bekas dek kapal yang ada rongga tabungnya,” katanya.
Tiba-tiba pelat besi yang ada rongga tabung di atas tungku meledak.
Ia mengatakan korban membakar pelat besi tersebut dengan panas volume 1.500 drajat.
“Bahan sudah turun ke dasar tungku dan tak lama kemudian meledak, dan ledakan pertama kecil dan masih terdengar tapi tidak sampai 1 kilometer,”ungkapnya.
Kemudian ledakan kedua seperti ban meledak terdengarnya besar.
“Isi dalam tungku bahan bekas yang dibakar dan cairan itu melompat ke luar, cairan terkena Faisol dan tiga orang lainnya.Kami duga dari kinerja perusahaan yang mengontrol bahannya kurang baik, kalau kami hanya ikut instruksi dari pihak perusahaan saja,” jelasnya.
“Satu orang belum sampai ke rumah sakit yang mengalami luka punggung karena uap, kami mendesak satu orang lagi harus dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
Sementara Wakil Manager dan HRD PT SXSI enggan memberikan tanggapan. Meskipun pesan Whatsapp dan tlp tersambung, namun tidak merespon. (Red)