Jangan Coreng MBG

LAMPUNG (KANDIDAT) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Andika Wibawa SR menyampaikan keprihatinannya atas puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sukabumi dan SMPN 31 Campang Raya keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Andika mengatakan, bahwa niat baik Presiden Prabowo melalui program MBG tidak boleh tercoreng hanya karena persoalan kebersihan yang semestinya bisa dicegah.

“Kita prihatin, karena niat Pak Prabowo ini baik. Tapi kita belum bisa memastikan penyebabnya. Harus diteliti lebih lanjut apakah dari makanan atau faktor lain. Yang jelas, kebersihan dapur dan petugas MBG harus sangat diperhatikan. Masalah perut biasanya disebabkan bakteri, bisa dari makanan maupun air yang digunakan,” kata Andika, Minggu (31/08).

Ia menekankan, bahwa bahan makanan mulai dari sayuran hingga olahan lain, harus dicek ketat terkait masa kedaluwarsa, kebersihan pencucian, hingga proses pengolahannya.

Selain itu, menurutnya peran ahli gizi di dapur MBG tidak boleh sebatas menghitung kandungan gizi, tetapi juga memastikan keamanan makanan sebelum disalurkan.

“Ahli gizi harus mencicipi dulu sebelum makanan diberikan ke anak-anak. Jangan sampai makanan yang belum dicek langsung dikirim ke sekolah,” tegasnya.

Andika juga meminta, agar dapur MBG memiliki prosedur tetap (protap) yang jelas, dengan pengawasan ketat dari ahli gizi serta penerapan standar kebersihan yang maksimal.

“Ahli gizi di MBG itu harus ada dan benar-benar berfungsi. Protap harus jelas, kebersihan dapur dijaga, dan semua faktor diperhatikan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

Lebih jauh, ia mengimbau agar proses pembuatan makanan dilakukan lebih higienis sehingga program MBG berjalan lancar sesuai tujuan.

“Pentingnya pemilihan bahan baku, termasuk tekstur nasi agar tidak terlalu keras sehingga mudah dikonsumsi anak-anak,”tandasnya.

Diketahui, Puluhan siswa SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Campang Raya, Bandar Lampung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tiga siswa bahkan harus dirawat intensif di RS Urip Sumoharjo.