BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Juni 2025.
Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa dibandingkan bulan sebelumnya, serta lebih tinggi dibandingkan Juni 2024 yang justru mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam, menyampaikan bahwa kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,59 persen.
Namun, penyumbang inflasi terbesar justru berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan inflasi 0,10 persen dan andil 0,03 persen terhadap inflasi umum.
“Komoditas penyumbang utama inflasi bulanan adalah beras (0,06 persen), cabai rawit (0,04 persen), bawang merah (0,04 persen), tomat (0,04 persen), dan daging ayam ras (0,03 persen),” ungkap Ilham.
Kenaikan harga pada komoditas bahan pangan tersebut menjadi pemicu utama inflasi pada Juni 2025.
Di sisi lain, beberapa komoditas memberikan kontribusi dalam menahan laju inflasi. Komoditas bawang putih mencatatkan andil deflasi terbesar sebesar 0,09 persen, disusul cabai merah (0,06 persen), kangkung (0,02 persen), jeruk (0,02 persen), dan bensin (0,02 persen).
Kelompok Transportasi mencatatkan deflasi terdalam dengan penurunan 0,24 persen dan andil deflasi sebesar 0,03 persen.
Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), inflasi Lampung pada Juni 2025 tercatat sebesar 2,27 persen. Meski terjadi kenaikan harga, angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi y-on-y Juni 2024 yang mencapai 2,84 persen.
Berdasarkan kelompok pengeluaran y-on-y, Rekreasi, Olahraga, dan Budaya mencatat inflasi tertinggi sebesar 7,29 persen. Namun, andilnya terhadap inflasi umum relatif kecil.
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau kembali menjadi penyumbang terbesar dengan inflasi 3,28 persen dan andil sebesar 1,08 persen.
Sebaliknya, kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi terdalam sebesar 0,94 persen, dengan andil deflasi 0,05 persen.
Lima komoditas utama penyumbang inflasi y-on-y di bulan Juni 2025 adalah:
– Beras (0,36 persen)
– Emas perhiasan (0,32 persen)
– Akademi/perguruan tinggi (0,26 persen)
– Bawang merah (0,25 persen)
– Kopi bubuk (0,16 persen)
Sementara itu, komoditas yang menahan laju inflasi secara tahunan antara lain cabai merah (0,13 persen), jeruk (0,10 persen), bawang putih (0,06 persen), bensin (0,06 persen), dan telur ayam ras (0,06 persen).
BPS juga mencatat inflasi berdasarkan wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) di empat kabupaten/kota. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 2,52 persen, sedangkan yang terendah di Kota Metro sebesar 1,81 persen.
Secara bulanan (m-to-m), Kabupaten Mesuji mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,30 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Metro dengan angka 0,04 persen. Adapun deflasi terdalam m-to-m tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,13 persen. (Vrg)











