Gelar RDP, Komisi IV Pastikan Anggaran Kapal Dalom Lintas Berjaya Tanpa APBD

BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Lampung Jaya UTama (LJU), Biro Perekonomian, Dinas Perhubungan Lampung, PT. Trans Lampung Utama dan PT. Damai Lautan Nusantara.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Muklis Basri mengatakan, bahwa RDP kali ini ingin memastikan kesiapan kapal milik Pemprov yang direncanakan akan mulai berlayar pada Juli mendatang.

“kapal tersebut nantinya akan dioperasikan oleh perusahaan joint venture yakni antara PT. Trans Lampung Utama dan PT. Damai Lautan Nusantara, Setelah kami mendalami masalah ini kami menyimpulkan bahwa tidak ada satu rupiah pun dana dari APBD masuk. Ini betul-betul bisnis ke bisnis,” kata Mukhlis kepada media ini. Selasa (03/05)

Untuk itu, kata Mukhlis, kedepan jika kapal ini sudah mulai beroperasi di Bakauheni, pemprov Lampung akan mendapatkan golden sharing atau keuntungan 5 persen

“Dari operasional kapal tersebut Pemprov Lampung akan mendapatkan golden sharing sebesar 5 persen per tahun dari keuntungan yang akan masuk kedalam Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkapnya

Sehingga, sambung Mukhlis, sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah melakukan lelang terbuka, dari 4 pendaftar hanya satu yang memenuhi syarat yakni PT. Damai Lautan Nusantara.

“Ini melalui lelang yang dilakukan oleh Pemprov Lampung. Dari empat yang diundang dua yang hadir dan Pemprov menganggap yang paling pas adalah dari PT. Damai Lautan Nusantara,” terangnya

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambangan Sumbogo mengungkapkan, kapal tersebut saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke Lampung.

“Awal Juli insyaallah kapal sudah berlayar dan sudah disiapkan surat menyurat perizinan dan bahan bakarnya,” urainya

Sementara itu, Direksi PT. Damai Lautan Nusantara Charda Damanik menerangkan, saat ini kapal itu akan di uji trayek dan akan menuju ke Indonesia, sehingga juli mendatang sudah bisa beroperasi.

“Setelah uji trayek selesai kapal tersebut akan langsung dikirim ke Indonesia menuju Pelabuhan Merak untuk dilakukan sedikit pembehanan sebelum resmi beroperasi,” tandasnya. (Gung)