Dorong Pemutihan Pajak dari Sektor Perusahaan 

BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Anggota Komisi III DPRD Lampung mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk melakukan langkah-langkah optimalisasi terkait target pendapatan program pemutihan pajak kendaraan bermotor (PKB).

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi DPRD Lampung, Munir Abdul Haris menanggapi pendapatan pemutihan PKB senilai 5-6 Miliar per hari. Menurutnya apabila pendapatan ini stabil dalam 3 bulan atau selama program tersebut berlangsung maka hanya akan mencapai sekitar 500 Miliar.

Ia mengatakan, prediksi pendapatan senilai 500 Miliar tersebut jauh dari harapan dan masih terbilang kecil. Oleh karena itu, Ia mendorong Bapenda Lampung untuk melakukan optimalisasi pajak kendaraan bermotor (PKB) salah satunya dari sektor perusahaan.

“Kita mendorong Bapenda Lampung untuk memastikan pendapatan pemutihan PKB dari perusahaan ini maksimal, karena sektor ini juga merupakan salah satu sumber pendapatan,” Kata Munir kepada media ini. Minggu (18/05)

Menurut Munir, berdasarkan data Bapenda Lampung tercatat sebanyak 90 Perusahaan baik Swasta maupun BUMN masih menunggak pajak. Potensi tunggakan tersebut mencapai Rp50 miliar dari total 9.120 kendaraan yang belum membayar pajak hingga tahun 2024, dengan variasi tahun tunggakan yang berbeda.

“Perusahaan yang menunggak pajak ini seharusnya memanfaatkan program pemutihan PKB. Karena itu kita meminta Bapenda Lampung untuk memasifkan kembali imbauan kepada pihak perusahaan. Bila perlu diberikan deadline waktu kepada perusahaan, apabila sampai pada batas waktu belum menyelesaikan kewajibannya juga umum kan kepada publik, kami di Komisi III siap mengawal,” ungkapnya

Bahkan, kata Munir , masyarakat secara umum antusias mengikuti program pemutihan PKB. Hal ini juga menurutnya harus diikuti oleh perusahaan-perusahaan di Lampung.

“Kita juga ingin memastikan, semua stakeholder, masyarakat dan dari sektor perusaahan terlibat aktif dalam program pemutihan PKB ini. Karena kesuksesan program ini bukan hanya terletak pada tingginya pendapatan tetapi juga karena tingginya partisipasi semua pihak,” pungkasnya. (Gung)