BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung buka suara menanggapi keluhan sekolah swasta yang disebut masih kekurangan siswa.
Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Americo menegaskan bahwa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini sudah berjalan sesuai petunjuk teknis (juknis) dan kuota yang ditetapkan. Tidak ada lagi praktik penambahan rombongan belajar (rombel) secara sepihak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Dulu masih ada penambahan rombel, tapi sekarang sudah tidak diperbolehkan. Ini membuat proses PPDB lebih tertib dan transparan. Sekolah swasta pun ikut merasakan dampaknya, karena kini mereka bisa mendapatkan siswa baru secara lebih adil,” ujar Thomas, Minggu (13/07).
Thomas menilai, kekurangan siswa di sekolah swasta tidak semata karena sistem PPDB atau zonasi. Menurutnya, persoalan tersebut lebih kepada kualitas dan manajemen internal masing-masing sekolah.
“Kalau kualitasnya baik dan manajemennya profesional, tentu akan menarik minat calon siswa. Sekolah swasta yang kosong kemungkinan punya masalah internal, kurang solid, atau manajemennya belum maksimal,” katanya.
Ia pun menyebut bahwa sistem PPDB yang kini berjalan tanpa penambahan rombel membuka ruang lebih besar bagi sekolah swasta untuk mendapatkan siswa, terutama dari mereka yang tidak tertampung di sekolah negeri.
“Ini justru jadi peluang. Dengan rombel yang terkunci di sekolah negeri, siswa bisa beralih ke sekolah swasta yang punya kualitas dan tata kelola yang baik,” tutupnya
Sebelumnya, keluhan datang dari Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMA-SMK Swasta Kota Bandar Lampung, yang merasa dirugikan akibat kebijakan zonasi, pendirian sekolah baru, serta sistem distribusi siswa yang dianggap tidak berpihak pada sekolah swasta.
Anggota Komisi V DPRD Lampung, Budhi Condrowati, menyatakan pihaknya memahami keresahan FKKS. Ia menyoroti perlunya evaluasi sistem penerimaan siswa, agar sekolah swasta juga bisa hidup dan berkembang. (EDI)











